Senin, 27 Februari 2012
Pee Wee Gaskins Bunuh Musik Indonesia
NAMA Ronald "Pee Wee" Gaskins pernah dikenal dunia sebagai seorang pembunuh tersadis dalam sejarah. Ratusan orang sudah jadi korban kekejamannya. Begitu juga dengan Pee Wee Gaskin Band. Sebuah band asal Jakarta yang ingin "membunuh" pecinta musik lewat tembang-tembangnya.
BAND yang dimotori digawangi Dochi (gitar & vokal), Sansan (gitar & vokal), Omo (synthesizer), Aldy (drum), dan Eye (bass) ini coba mencari arti filosofis dari nama Pee Wee Gaskins. Pee Wee, yang berarti kecil, tapi bisa mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Dan band yang merasa kecil ini berharap menjadi besar.
Ya, cita-cita mereka kini tercapai. Bahkan di kalangan remaja SMP atau SMA, band ini jadi menu wajib dalam gelaran pensi. Pee Wee Gaskins juga sempat menempati posisi dua untuk top indie artist di MySpace.
Ini pasti band keren. Pembuktian ini ditunjukan Pee Wee Gaskins via The Sophomore, album kedua mereka. Dengan total 13 track, terdiri dari sebuah intro, 8 lagu berbahasa Inggris, 4 lagu berbahasa indonesia. Coba tengok lagu andalan di track on 2 yang berjudul Welcoming The Sophomore.
Nuansa remaja terasa kental di lagu berbahasa Inggris ini, teriakan ala cheerleader bersahut-sahutan dengan beat penuh semangat dan bunyi-bunyian synthesizer. Vokal bersentuhan dan saling mengisi jadi warna khas Pee Wee Gaskins. Part gitar yang padat dan penggunaan synthesizer yang catchy menjadi ramuan yang sangat segar.
Part akustik sedikit dicampurkan pada lagu Di Balik Hari Esok yang di sembunyikan oleh mereka. Pee Wee Gaskins juga memasukkan beberapa sound yang tidak ada di album sebelumnya, seperti yang vocals dan loop-loop yang lebih terasa, di balut dengan sound gitar yang lebih berat dari sebelumnya.
Mendengarkan Pee Wee Gaskins serasa mendengar daur ulang musik Simple Plan, Good Charlotte, atau band pop punk yang sejenisnya, kecuali satu hal, adanya unsur synthetizer yang kental, dan karakter vokal utama serta vokal latar dengan harmoni suara dua-tiga yang khas hanya di miliki band-band emo macam My Chemical Romance, atau model kombinasi satu-dua Tom Delonge dan Mark Hoppus dari Blink-182.
Synthetizer bolehlah jadi satu ke unikan mereka, meski secara garis besar musik mereka adalah layaknya musik arus utama pop punk.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar