Minggu, 26 Februari 2012
Tata Surya
Dahulu sebelum ditemukan teori heliosentris, teori yang dianut adalah teori geosentris. Teori geosentris menganggap bahwa bumi adalah pusat tata surya dan semua benda langit bergerak mengelilingi bumi. Tetapi pada tahun 1540 copernicus menemukan bahwa matahari adalah pusat tata surya dan benda langit lain bergerak mengelilingi matahari, teori ini disebut dengan teori heliosentris. Dalam tata surya ada delapan planet, yaitu :
1) Merkurius
2) Venus
3) Bumi
4) Mars
5) Jupiter
6) Saturnus
7) Uranus
8) Neptunus
9) pluto
Pelanet-pelanet tersebut dikelompokan berdasarkan asteroid sebagai pembatas.
1) Planet dalam (inner planets) merupakan planet-planet yang memiliki lintasan di dalam lintasan asteroid, seperti Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
2) planet luar (outer planets) adalah planet yang memiliki lintasan di luar lintasan asteroid, yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan pluto.
Adapun berdasarkan ukuran komposisi dan penyusunnya, yaitu :
1) Planet Terrestrial: planet yang memiliki ukuran dan komposisi penyusun mirip dengan bumi, yaitu Merkurius, Venus dan Mars.
2) Planet Jovian: planet yang memiliki ukuran besar dengan komposisi mirip dengan Jupiter yang terdiri dari gas hydrogen dan es. Planet tersebut adalah Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.
Sedangkan pluto tidak termasuk kedua planet tersebut, karena tidak ada kemiripan dengan keduanya.
Kepler menyatakan ada tiga hukum tentang planet, yaitu :
1) Hukum I Kepler
Berbunyi "Setiap planet bergerak dalam lintasan berbentuk elips dengan matahari beada pada salah satu titik fokusnya"
2) Hukum II Kepler
"Garis yang menghubungkan planet dan matahari selalu menyapu luas daerah yang sama dalam selang waktu yang sama"
3) Hukum III Kepler
"Kuadrat peroiode suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari"
Bumi merupakan bola padat yang bergerak diangkasa dengan kecepatan mencapai 3.000 m/s. Bumi terdiri dari 70 % lautan dan 30 % daratan. Atmosfir bumi terdiri dari gas nitrogen, oksigen dan gas lainnya.
1) Proses terjadinya bumi
a) bumi terbentuk dari awan gas dan tawan raksasa sekitar 4.500 juta tahun yang lalu.
b) bintang yang berada didekat awan tersebut meledak dan nenyebabkan awan terus berputar-putar. Saat perputaran gas berkumpul di tengah membentuk matahari.
c) Debu mengelilingi matahari dan saling melekat menjadi bongkahan batuan yang membentuk planet kecil.
d) Pada awalnya bumi sangat panas, karena batuan yang bertabrakan saling memanaskan. Batuan yang ada di dalamnya meleleh. Terbentuklah bumi baru yang berupa batuan cair dengan kulit yang padat dan tipis.
e) Meteor dalam jumlah besar menabrak bumi dan membentuk lubang-lubang di permukaan bumi, yang di sebut kawah.
f) Bumi mulai mengeras dan terbentuk kulit yang keras. Dan terbentuk Samudra dan laut. Gunung berapi meletus mengeluarkan uap panas, gas dan bebatuan dari dalam bumi. Gas yang keluar dari gunung berapi membantu terbentuknya atmosfir yang pertama. Saat bumi mendingin, uap panas menjadi butiran-butiran air dan membentuk awan.
2) Teori Kabut
Suatu teori yang dinamakan teori kabut (nebula) menceritakan kejadian tersebut dalam tiga tahap, yaitu :
a) Matahari dan planet lain masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
b) kabut tersebut berputar dan berpilin yang kuat, pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang di sebut planet, mengelilini matahari.
c) materi tersebut makin memberar dan mengelilingi matahari.
b. Peristiwa Rotasi Bumi
1) bukti bahwa bumi itu bulat adalah :
a) Ketika matahari terbenam, awan dan gunung tinggi masih terlihat terang.
b) kapal yang berlayar meninggalkan pelabuhan, yang lenyap duluan adalah tubuhnya baru tiangnnya.
c) Bila berlayar kesuatu arah tiba ketempat semula.
d) Foto bumi yang di ambil dari pesawat Apollo 17 bulan desember 1972.
Diameter khatulistiwa bumi 12.757.776 dan diameter kutub 12.713.824 m.
2) Bumi berotasi
bumi bergerak berputar pada porosnya yang disebut gerak rotasi. Arah rotasi bumi adalah dari barat ke timur.
Untuk satu kali rotasi, bumi memerlukan waktu sekitar 23 jam, 56 menit, 4,09 detik.
3) Akibat rotasi bumi
a) Gerak semu harian benda-benda langit
Arah rotasi bumi dari barat ke timur sehingga gerak semu benda langit dari arah sebaliknya. Itulah sebabnya mengapa matahari terbit dari timur dan tenggelam ke arah barat.
b) Terjadinya siang dan malam
Setiap hari, tiap bagian bumi berputar ke arah matahari dan kemudian menjauhinya. Saat suatu bagian menghadap matahari maka tempat tersebut mengalami siang hari. Saat bagian tersebut membelakangi matahari maka terjadi malam hari.
c) Perbedaan waktu
Garis ekuator atau garis khatulistiwa adalah garis khayal yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besar yaitu bumi bagian utara dan bagian selatan.
Garis bujur adalah garis yang tegak lurus garis lintang dan menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan. Garis bujur 00 di tetapkan sebagai garis yang melewati kota Greenwich di London, Inggris. Setiap tempat yang berbeda 10 memiliki perbedaan waktu 4 menit. Diperoleh dari;
Periode rotasi bumi = 24 jam
Sekali brotasi = 360^
Sehingga setiap 1^ = 1/6 X 24 jam
= 1/6 X 24 X 60 menit
= 4 menit
1^=4 menit atau 1 jam = 15^
Seluruh permukaan bumi terdiri dari 360^, secara internasional dibagi menjadi 24 daerah waktu, untuk setiap perbedaan 15^, memiliki selisih 1 jam.
Pembagian waktu di Indonesia
Indonesia secara astronomis terletak antara 6^ LU dan 11^ LS serta 95^ BT-141^BT. Indonesia memiliki 3 bujur standar yaitu :
1) 105^ BT, memiliki selisih dengan GMT = 105/15 = 7 jam.
2) 120^ BT, memiliki selisih dengan GMT = 120/15 = 8 jam.
3) 135^ BT, memiliki selisih dengan GMT = 135/15 = 9 jam.
Berdasarkan daerah bujur tersebut Indonesia terdapat tiga daerah waktu yaitu :
1) Waktu Indonesia bagian Barat (WIB)
Meliputi Jawa, Sumatra, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
2) Waktu Indonesia bagian Tengah (WITA)
Meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
3) Waktu Indonesia bagian Timur (WIT)
Meliputi Maluku dan Papua.
a) Pembelokan arah angin
Akibat rotasi bumi menyebabkan timbulnya gaya coriolis. Gaya tersebut mengakibatkan terjadinya pembelokan arah angin.
Hukum Boys Ballo tentang perubahan angin menyatakan :
(1) Udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan tinggi menuju ke daerah bertekanan rendah.
(2) Di belahan bumi bagian utara membelok ke kanan dan di belahan bumi bagian selatan angin membelok ke kiri.
b) Pembelokan arus laut
Karena arah anggin mengalami pembelokan akibat rotasi bumi, arus lautpun mengalami pembelokan juga. Laut pada belahan bumi utara mengalami pembelokan ke arah kanan atau searah putaran jarum jam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar